Rabu, 20 Februari 2013

Kadar insurans kenderaan naik mulai esok

Muhammad Faizal, 14 Feb 2013
KUALA LUMPUR: Kadar premiun insurans kenderaan bagi semua jenis kenderaan akan dinaikkan mulai esok, Jumaat 15 Februari.

Maklumat tersebut diperolehi melalui surat edaran yang dihantar kepada pengendali dan agen-agen insuran bertarikh 7 Februari  lalu.

Bagi pemilik kenderaan, mereka akan mulai membayar dengan tarif harga yang baru mulai esok apabila ia dikuatkuasakan sepenuhnya.

Bagi perlindungan pihak ketiga motosikal 100cc dan ke bawah, cadangan kenaikan adalah antara RM1 hingga RM3.50 setahun dan RM1 hingga RM2 untuk perlindungan komprehensif.

Untuk perlindungan pihak ketiga kereta persendirian 1,400cc, kenaikan adalah antara RM6 hingga RM34 setahun untuk empat tahun dan RM7 hingga RM19 untuk perlindungan komprehensif.

Surat pekeliling itu turut memberitahu kelulusan kenaikan premium itu telah diluluskan oleh Bank Negara sebelum ini.

Bank Negara pada 26 Februari 2010 telah mengumumkan kenaikan premium insuran secara berperingkat dalam tempoh empat tahun mulai tahun 201.

berita dipetik dari harakahdaily

TASAWAUF DAN KECINTAAN TERAMAT SANGANT KEPADA ALLAH TAALA

Inilah kecintaan kepada kesempurnaan sang Kekasih, dan kecintaan itu  pasti bersumber dari kesadaran akan kebesaran dan keindahan Haq Ta’ala. Karena tanpa mengetahui dan sadar akan keagungan dan keindahan Tuhan, maka kecintaan itu mustahil akan tumbuh. Dan para arif meyakini bahwa keagunganNyalah yang menjadi sumber terciptanya alam semesta. Ketika keagungan tersebut hendak ditampakkan, maka cermin, jelmaan dan tajalli keagungan pun akan tanpak juga.

 "Ilahi! Jika Engkau berikan kepadaku  dunia, maka berikanlah itu kepada musuh-musuhku!, jika Engkau berikan akhirat kepadaku, maka berikanlah itu kepada sahabat-sahabatku!. Karena bagiku cukup DIRIMU
Jika cinta sudah sempuna maka dia adalah Allah ". (para urafa islam)

"Aku beragama dengan agama cinta, sungguh aku menghadap (dengan) tunggangannya, maka cinta adalah agama dan imanku". (Ibnu Arabi)

Walau cinta merupakan masalah asli dalam irfan (tasawuf), akan tetapi para arif mengaku bahwa mereka tidak mampu memaknai dan mendefinisikan cinta. Ibnu Arabi yang mengaku bahwa cinta adalah agama serta imannya, akan tetapi tentang cinta ia berkata:

“Orang yang mendefinisikan cinta, berarti ia belum tahu arti cinta. Orang yang belum meminum anggur dari cawan, maka ia belum mengetahuinya rasanya. Orang yang berkata; aku telah telah merasakan isi cawan, dimana cinta adalah anggur, maka ia belum mengetahuinya jika belum meneguknya.”

Artinya jika seseorang belum mencinta maka ia tidak akan pernah tahu rasanya cinta. Cinta tidak bisa didefinisikan dengan definisi mantiqi, dan dengan satu kali merasakan cinta belum cukup bagi seseorang untuk bisa memahami rasa cinta, perjanan cinta adalah perjalanan yang tidak ada akhir dan manusia tidak akan sampai kepada akhir dan rasa hausnya terhadap cinta tidak akan pernah hilang. Dalam bukunya ‘ Futuhat Al-makiah’ Ibnu Arabi dengan belajar kepada sang maha guru, wali Allah swt. Yang  mencinta dan dicintai olehNya, ia belajar dari Ali as. kekasih Allah,  menuliskan:

“Hati para pencinta Tuhan telah terbelah, mereka melihat keagungan dan kebesaran Tuhan dengan cahaya hatinya. Badan-badan mereka adalah alam ini, ruh-ruh mereka adalah alam malakut dan akal-akal mereka adalah langit. Mereka berbaris diantara barisan-barisan malaikat dan mereka menyaksikan dengan ainul yakin. Dengan kemampuannya yang mereka miliki, mereka menyembah-Nya, tapi itu bukan kerana rakus terhadap surga dan takut terhadap neraka, akan tetapi karena mereka mencintai-Nya.”

Ucapan terakhir Ibnu Arabi, menjelaskan tentang tanda dan ciri-ciri dasar ibadah dan riadhah (latihan bathin) para arif. Dikalangan para arif muslim (tanpa melihat para Maksumin as. yang merupakan maha guru mereka) Rabiah Adawiah (135 H) salah seorang wanita sufi yang pertama kali meraih tahapan ini dalam irfan islam berkata :

“ Tuhanku! Jika kami menyembahMu karena takut kepada api neraka, maka masukkanlah kami ke dalamnya!. Dan jika kami menyembahMu karena mengharapkan surga, maka jauhkanlah kami darinya. Akan tetapi jika kami menyembahMu karena kecintaan kami terhadapMu, maka abadikanlah KeindahanMu dengan kami!”

Ilahi! Jika Engkau berikan kepadaku  dunia, maka berikanlah itu kepada musuh-musuhku!, jika Engkau berikan akhirat kepadaku, maka berikanlah itu kepada sahabat-sahabatku!. Karena bagiku cukup DIRIMU”. (Tadzkirah Al-Auliya, jilid 1, hal. 73)

Masalah ini sampai saat sekarang menjadi pembahasan di kalangan para arif islam, dimana setiap bertambah ibadah dan riadhah, maka semakin sedikit tujuan-tujuan selian Allah swt. Baik tujuan dunia maupun tujuan akhIrat tidak lagi menjadi harapan kaum arif hakiki, bagi mereka hanya satu tujuan yaitu untuk sampai ke haribaan yang maha Indah.

Inilah kecintaan kepada kesempurnaan sang Kekasih, dan kecintaan itu  pasti bersumber dari kesadaran akan kebesaran dan keindahan Haq Ta’ala. Karena tanpa mengetahui dan sadar akan keagungan dan keindahan Tuhan, maka kecintaan itu mustahil akan tumbuh. Dan para arif meyakini bahwa keagunganNyalah yang menjadi sumber terciptanya alam semesta. Ketika keagungan tersebut hendak ditampakkan, maka cermin, jelmaan dan tajalli keagungan pun akan tanpak juga. sementara cinta adalah jelmaan dari keindahanNya, walau seandainya pun tidak ada wujud dan pencinta lain, akan tetapi cukuplah keindahan yang dimilikiNya menjadi yang dicintaNya.

Tentang masalah cinta, Dr. Qasim Ghani berkata: keyakinan para arif tentang cinta adalah, bahwa cinta merupakan gharizah ( insting ) Ilahi dan ilham dari langit. Dengan menelusurinya manusia akan mengetahui diri dan nasibnya. Ruh bersumber dari Tuhan, sebelum diciptakan dunia, ruh sudah berada disisi Tuhan, oleh karenanya kecintaan terhadap dunia adalah kecintaan yang asing dan jauh dari rumah aslinya, tempat asli dan rumahnya itu  selalu menjadi pikiran dan dirindukan olehnya. Masalah cinta ini kita dapatkan pada kisah-kisah cinta dan syair-syair sufi, seperti kisah cinta Laila dan Majnun, Yusuf as. dan Julaiha, Wamiq dan Adzra, Syirin dan Farhad, Salaman dan Isal dan kisah cinta lainnya… (Tarikh Tasawus dar Islam, hal. 338-340)

Kecintaan terhadap Tuhan, melazimkan kita juga untuk mencintai para kekasih hakikiNya. Jelmaan dan dzuhur tertinggi dari wujud Haq yang maha Tinggi adalah wujud Rasulullah saww. dan para Imam as. Seorang arif mutaakhir berkata:

"sekiranya dadaku dibelah
Di tengahnya kan terlihat dua garis
Yang digoreskan tanpa seorang penulis
Tauhid dan keadilan pada garis yang satu
Dan cinta pada Ahlul Bayt pada garis yang lain." [im/mt/iwans]

MASIH ADA YANG MENGUNAKANNYA LAGI


MUKA SURAT YANG KE 2 KITAB KASYAFUR ASRAR




2

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang

Bermula puji tertentu bagi allah tuhan sekalian alam yang membukakan yang ghaib-ghaib bagi segala fakir kepada jalan yang betul. (Amaabakdu) pikul alfakir alhaji muhammad sholih bin abdullah. Telah minta setengah saudaraku menghimpunkan akan berapa masalah maka aku perkenankan akandia bagi demikian itu dan jika ada aku tiada ahli bagi barang disana itu sekalipun hal keadaan minta tolong dengan tuhan yang amat kuasa yang memiliki memberi nikmat atas hambanya kerana harap aku dapat manafaat pada kemudian hari mahshar maka aku carilah didalam beberapa kitab arab dan bahasa jawi dengan sekira-kira dapatnya sebab aku orang jahil bebal kerana kurang ilmu aku buat masaalah ini soal jawab supaya mudah fahamnya kepada orang yang kurang akalnya aku mula masaalah ini diambil daripada hadis nabi sholallah alaihi wasalam tholibal ilmi faridatun ala kuli muslimin wa muslimat ertinya bermula menuntut ilmu itu fardhu atas tiap-tiap muslim laki-laki dan muslim perempuan
(soal) dan mana ilmu fardhu ain menuntut dia beri kami jawabnya
(jawab) bermula ilmu yang fardhu ain menuntut dia itu yaitu tiga ilmu pertama ilmu usulluddin dan kedua ilmu fekah dan yang ketiga ilmu tasawauf
(soal) dan mana had ilmu usul yang fardhu menuntut dia dan mana had ilmu fekah yang fardhu menuntut dia dan mana had ilmu tasawauf yang fardhu ia menuntut dia (jawab) adapun had ilmu usul itu yang fardhu menuntut iaitu mengetahui sekadar barang yang wajib dan barang yang mustahil dan barang yang harus kepada tuhan kita

Selasa, 19 Februari 2013

KITAB KASHAFUL ASRAR



Inilah

Kitab yang bernama KASHAFUL ASRAR
Cetakan yang kedua puluh lapan

Terjemahan al syekh Muhammad sholih bin abdullah mangkabuwi yang amat indah bagi pengajaran kepada orang yang berkehendak jalan akhirat akan menyampaikan tabligh mudah- mudahan dapat manafaat pada kemudian hari limpah kurnia daripada tuhan raballalamin.

Siapa menaruh kitab ini
seperti duduk dengan berguru sehari-hari
Hendaklah dibaca tiap-tiap hari
janganlah kurang tujuh hari sekali
Dapatlah ilmu kurnia tuhan ilahi
mana-mana yang ditegah kita jauhi
Iktikat yang betul kita ketahui
iktikad yang salah kita jauhi
Menuntut ilmu wajib dikita
sebelum mengenal tiadalah hingga
Amal dengan ilmu wajib serta
amal tiada ilmu diazab kita
Syarat rukunnya wajib diketahui
sah batalnya demikian lagi
Amal diterima tuhan ilahi
syarat rukunya sudah kita ketahui
siapa beramal dengan jahilnya
tiada megetahui syarat rukunya
Amalanya tiada diterima tuhannya
tiada mengathui sah batalnya
dan siapa-siapa suka pada kitab ini
alamat pertunjuk tuhan ilahi
Dan siapa-siapa tiada suka dikitab ini
alamat mengikut iblis syaitan
Wahai ikhwan tua dan muda
hendaklah pikir sentiasa
Jangan seperti orang yang buta
tinggal ibadat  cari harta
Tiada ingat hidup akan mati
bersuka ria jua sepanjang hari
Hanya harta dapatkan diberi
tiga lapis kapan saja dia memberi.

 INSHALLAH AKAN BERSAMBUNG LAGI....